KONFIGURASI DATABASE SERVER BESERTA PENGERTIANNYA
Assalamualaikum Wr.Wb.
Saya Rakha Fawwaz prasetya dari XI TKJ 2 No Absen 26 akan menjelaskan mengenai Database server, Fungsi Database server, Cara Kerja Database server dan juga Langkah-langkahnya. Tanpa ber lama lama mari kita bahas.
Pengertian Database Server
Database server adalah sistem komputer atau perangkat lunak yang bertanggung jawab untuk menyimpan, mengelola, dan menyediakan akses ke basis data bagi pengguna atau aplikasi lainnya melalui jaringan. Database server berfungsi sebagai pusat penyimpanan data yang dapat diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan dengan sistem keamanan dan kontrol yang ketat.
Contoh database server yang umum digunakan antara lain:
- MySQL
- PostgreSQL
- Microsoft SQL Server
- Oracle Database
- MongoDB (NoSQL)
Fungsi Database Server
Database server memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya:
-
Menyimpan Data Secara Terpusat
- Mengelola data dalam satu lokasi yang aman dan mudah diakses oleh pengguna yang berwenang.
-
Menyediakan Akses Data yang Cepat dan Efisien
- Memungkinkan pengguna atau aplikasi untuk membaca dan menulis data dengan cepat melalui perintah SQL atau API.
-
Menjaga Keamanan Data
- Mengontrol hak akses pengguna dengan sistem autentikasi dan enkripsi data.
-
Mendukung Multiuser dan Skalabilitas
- Memungkinkan banyak pengguna mengakses data secara bersamaan tanpa konflik.
-
Melakukan Backup dan Recovery
- Memastikan data tetap aman dengan sistem pencadangan dan pemulihan ketika terjadi kegagalan sistem.
Cara Kerja Database Server
Cara kerja database server dapat dijelaskan dalam beberapa langkah:
-
Koneksi ke Database Server
- Pengguna atau aplikasi mengirimkan permintaan ke database server melalui jaringan menggunakan protokol komunikasi seperti TCP/IP.
-
Proses Permintaan (Query Processing)
- Server memproses permintaan yang diterima (misalnya perintah SQL seperti
SELECT
, INSERT
, UPDATE
, DELETE
).
-
Eksekusi dan Manajemen Data
- Server mengeksekusi query dengan membaca atau menulis data di penyimpanan (hard disk atau memori).
-
Mengembalikan Hasil ke Client
- Database server mengirimkan hasil query kembali ke pengguna atau aplikasi yang melakukan permintaan.
-
Keamanan dan Logging
- Semua aktivitas dicatat dalam log untuk pemantauan dan keamanan sistem.
Langkah-langkah
1. Disini kalian login ke debian sebagai root. Setelah itu ketik perintah “nano /etc/network/interfaces” untuk masuk ke konfigurasi IP nya.Kemudian tulis konfigurasinya seperti gambar dibawah ini. Jika sudah keluar konfigurasi dengan menekan tombol Ctrl+O untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar konfigurasi.
2.Lalu restart IP dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP kita apakah sudah berubah dengan perintah “ip a”
4. Lalu kalian masuk ke view network connection dan pilih ethernet yang dipilih diawal tadi. Lalu kalian konfigurasi IPv4 nya, untuk IP address nya kalian pakai IP baru sedangkan untuk Gateway nya kalian pakai IP Debian nya
5. Kemudian kalian ke CMD untuk ping ke IP Debian nya, jika berhasil akan seperti gambar dibawah
.png)
6. Kemudian Install MariaDB dengan mengetikkan perintah "apt install mariadb-server"
7. Kemudian masuk ke database MariaDB dengan perintah mysql -u root -p dan buat hak akses untuk root agar bisa login ke phpMyAdmin. Dengan mengetikkan:
grant all privileges . TO
"root"@"localhost" identified by
"password";
flush privileges;
8. kemudian, kalian ketik perintah untuk install web server apache apt install apache2
9. Kemudian install php, ada beberapa php yang harus di install diantaranya php php-zip php-intl php-curl php-mbstring php7.3-mysql. Installasi apt install php php-zip php-intl php-curl php-mbstring php7.3-mysql
10. Kemudian Download PhpMyAdmin, karena di debian 10 tidak tersedia phpMyAdmin. setelah mendownload phpMyAdmin, masuk ke directory /var/www/html dan buka isi foldernya dengan perintah ls dan di situ sudah terdapat phpMyAdminnya. Kemudian ekstrak file phpMyAdmin karena masih berupa zip. Tetapi sebelumnya harus install aplikasi unzip telebih dahulu, perintah :
•apt install unzip
• unzip phpMyAdmin-5.0.2-all-languages.zip
11. untuk memudahkan ubah nama foldernya menjadi phpmyadmin, dengan mengetikkan perintah mv phpMyAdmin-5.0.2-all-languages phpmyadmin
12. copy file konfigurasi dari /var/www/phpmyadmin/config.sample.inc.php menjadi config.inc.php
13. edit file config.inc.php, update bagian blowfish_secret menjadi
$cfg['blowfish_secret'] =
'nJhKxWTVhmCjW3Psb4Tg9qJH3thshK12';
14. Buat temporary file untuk phpMyAdmin dan Ubah file permission folder phpmyadmin, agar bisa diakses oleh user apache (www-data)
mkdir /var/www/html/phpmyadmin/tmp
chown www-data:www-data -R
/var/www/html/phpmyadmin
15. Kemudian akses phpMyAdminnya, Buka http://IP-SERVER/phpmyadmin login dengan user root dan password yang dibuat sewaktu menginstall MariaDB, jika bisa tampil phpMyadmin-nya dan kita bisa login dengan user root, selamat anda sudah berhasil menginstall phpMyAdmin pada debian 10.
Langkah-Langkah Menghubungkan Form HTML dengan Database PHP :
1. Kalian pindah direktori dengan perintah "cd /var/www/html".
2. Ketik "nano index.html" dan buat codingan form input di file HTML kalian. Jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.
3. Lalu ketik "cp index.html index.php" untuk rename file nya menjadi php dan "rm index.html" untuk menghapus file index yang lama.

4. Dan ketik "nano submit.php" untuk membuat file baru, agar bisa terkoneksi ke database nya, dan jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.
Sekian laporan dari Praktik Database Server ini, Semoga bermanfaat dan terima kasih!
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Komentar
Posting Komentar